REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Gubernur Papua Lukas Enembe meminta umat Kristen dan Muslim di Kabupaten Tolikara, seluruh Papua dan Indonesia untuk menjaga perdamaian serta tidak terprovokasi oleh isu atau berita-berita provokatif dan tidak berimbang.
"Saya meminta insiden Tolikara agar tidak dibesar-besarkan oleh media massa lokal maupun nasional serta media sosial," katanya di Jayapura, Rabu (22/7). Menurut Lukas, Papua dibangun dengan semangat toleransi dan kerukunan umat beragama di bawah semboyan Kasih Menembus Perbedaan.
"Kasus Tolikara ini bersifat insidental, muncul karena kesalahpahaman baik antaraumat beragama maupun masyarakat dengan pihak keamanan, tidak perlu dibesar-besarkan lagi seakan-akan di Papua ini tidak junjung toleransi," ujarnya.
Sejak dulu, Papua ini sangat menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Untuk itu diharapkan semua pihak terus membangun wilayah itu dalam keberagaman dan dengan kasih.
"Saya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tolikara, pihak keamanan (TNI/Polri) dan para pemimpin atau tokoh agama untuk terus membangun komunikasi penuh kasih dan pendekatan persuasif," katanya lagi.
Ia menambahkan dengan komunikasi dan pendekatan tersebut diharapkan kondisi Tolikara yang kini kondusif terus dipelihara serta ditingkatkan.