Rabu 22 Jul 2015 09:10 WIB

Ini Investigasi Australia yang Membela Warga NTT

Tumpahan minyak laut Timor
Foto: komisikepolisianindonesia.com
Tumpahan minyak laut Timor

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Aliansi Pengacara Australia (ALA) belum lama ini meluncurkan hasil investigasinya tentang pencemaran Laut Timor, akibat meledaknya kilang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009.

Harian Sydney Morning Herald dalam situsnya www.smh.com.au yang berhasil direkam, Rabu (22/7) menyebutkan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia membenarkan adanya hasil invetigasi tersebut, dan akan segera menyampaikan kepada perusahaan pencemar PTTEP Australasia.
"Pemerintah Australia memberi perhatian pada masyarakat NTT yang terkena dampak dan tertarik membuat sebuah kajian atas dampak dari ledakan Montara di perairan Indonesia. Kami segera sampaikan ke PTTEP Australasia," demikian kata salah satu juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) yang dimuat dalam situs www.smh.com.au.

Tragedi ledakan ladang minyak dan gas bumi di perbatasan Laut Timor (Indonesia-Australia) milik perusahaan PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia sudah terjadi pada 21 Agustus 2009.

Kebocoran minyak dari kawasan Blok Montara, Laut Timor, yang dikelola anak perusahaan BUMN Thailand PTTEP itu berlangsung selama 74 hari. Adapun setiap hari kebocoran mencapai 400 - 2000 barel per hari.

Untuk menenggelamkan butiran minyak, Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menebar sedikitnya 180.000 liter dispersan di permukaan laut yang tercemar.

Ironisnya, sejumlah dipersan diduga dari bahan kimia beracun, demikian menurut laporan Australian Lawyers Alliance (ALA) yang diluncurkan pada Rabu (15/7) lalu.
Perairan Laut Timor yang tercemar tidak hanya di wilayah Australia, tetapi menyebar terbawa angin hingga ke sejumlah pantai di kawasan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement