Sabtu 18 Jul 2015 01:40 WIB

Dikabarkan Bakal Jadi Menteri, Moeldoko: Kalau Dibutuhkan, Saya Siap

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
 Presiden Joko Widodo (kanan) bersama mantan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri)
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama mantan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal TNI Moeldoko belum memutuskan apa yang akan ia lakukan setelah pensiun dan tak lagi menjabat sebagai Pangliman TNI.

Terkait munculnya beragam spekulasi pilihan karir yang akan diambil mulai dari mengajar, masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi, hingga menjadi politisi, Moeldoko mengatakan akan melakukan konsolidasi lebih dulu sebelum memutuskannya

"Saya pikir akan konsolidasi dulu sebelum waktunya (memutuskan pilihan karir) tiba," katanya saat ditemui di kediamannya pada Jumat, (17/7).

Moeldoko mengaku, sempat menerima tawaran untuk mengajar di beberapa kampus ternama seperti Universitas Pertahanan. Selain itu, ia mengaku pernah ditanyai oleh Presiden Jokowi perihal kelanjutan karirnya.

"Saya ditanya Jokowi abis itu (pensiun) mau kemana, saya jawab aja ngajar," ujarnya.

Namun ia memberitahu Jokowi jika membutuhkan jasanya, maka Moeldoko siap memberikannya."Tapi kalau tenaga dan pikiran saya dibutuhkan, maka saya akan siap apapun bentuknya," tegasnya.

Ia meyakini jiwa sebagai prajurit belumlah luntur. Sehingga kewajiban dalam membela nusa dan bangsa selalu menjadi prioritasnya. Tapi ketika ditanya tentang kemungkinan memasuki dunia politik, ia menyatakan belum siap.

"Kalau ke politik belum dulu lah," ujarnya.

Sebab sempat ada kabar tentang peluang Moeldoko memasuki kancah perpolitikan nasional. Menurutnya, politik belum menjadi bidang yang ia pahami seutuhnya.

Bagi prajurit yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat ini, politik masih menjadi area baru untuknya."Saya tidak mau memasuki area yang saya tidak tahu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement