Jumat 17 Jul 2015 01:30 WIB

Balita Aurel tak Tahu Kedua Orangtuanya Tewas di Sampingnya

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham
 Petugas polantas, PT Jasa Marga., dan Basarnas bahu membahu melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan bus PO Sang Engon, di jalan tol ruas Jatingaleh- Tembalang, Jumat (20/2).
Foto: Bowo S Pribadi/Republika
Petugas polantas, PT Jasa Marga., dan Basarnas bahu membahu melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan bus PO Sang Engon, di jalan tol ruas Jatingaleh- Tembalang, Jumat (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aurel (4), selamat dari kecelakaan mengerikan di Desa Wates, Getasan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/7), dini hari. Meski begitu, nyawa kedua orang tuanya Andi (36) dan Atin Kurniawati (36) tak tertolong.

Suparjo (54) yang ikut membantu mengevakuasi Aurel beberapa saat setelah peristiwa kecelakaan terjadi mengaku sangat miris. Namun dia takjub dengan keajaiban Tuhan yang dialami bocah tersebut.

"Hampir tak dapat dipercaya kalau di dalam mobil yang sudah ringsek tak berbentuk dan terjepit di kolong bus masih ada yang diberi keselamatan," ujarnya.

Meski begitu, dia merasa sedih karena Aurel terus memanggil nama ibunya saat dievakuasi. Dia meminta warga segera menolong ibunya. "Saya tak tega, karena ibunya sudah terlebih dahulu dievakuasi dengan luka yang cukup parah," jelas Suparjo.

Warga lain, Gempur (37) mengatakan, di sela upaya evakuasi bocah ini sempat meminta air minum karena haus. Warga juga berulangkali menenangkan Aurel dengan menyampaikan jika ibunya sudah ditolong dan ada di luar mobil. "Sejak musibah terjadi  jam 3 (malam), bocah ini baru bisa dikeluarkan dari reruntuhan mobil sekitar pukul jam 4," ujarnya.

Setelah dapat dievakuasi, Aurel segera dilarikan ke RSUD Kota Salatiga. Namun bocah ini kemudian dirujuk ke rumah sakit di Solo. "Informasi terakhir, Aurel dirujuk ke rumah sakit spesialis ortopedi di sana," kata Sucipto (58), salah satu kerabat korban Andi.

Sementara itu, jenazah Andi sendiri baru dapat dievakuasi sekitar pukul 05.30, setelah tim penolong mengangkat bagian depan badan bus yang menindih dengan mobil derek.

Kecelakaan itu melibatkan empat mobil, termasuk mobil keluarga Aurel. Kapolres Semarang, AKBP Latif Usman mengatakan, jumlah korban tewas dari musibah kecelakaan ini mencapai lima orang. Sementara delapan orang mengalami luka ringan dan dua orang luka parah.

Dugaan penyebab kecelakaan ini adalah rem blong. Sehingga sopir bus tak dapat menguasai kendaraannya di jalur yang kondisinya menurun. "Hingga menabrak mobil lain yang ada di depannya dan yang sedang berjalan dari arah berlawanan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement