REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuh penerbangan dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, DKI Jakarta, ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, batal diberangkatkan pada H-1 Idul Fitri 1436 Hijriah akibat sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung.
"Ada tujuh penerbangan dari Halim ke Juanda di Surabaya yang batal, semua dari Citilink. Satu penerbangan Batik Air dari Malang ke Halim juga batal karena gangguan abu dari erupsi Gunung Raung," kata Manajer Operasi Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma Ibut Astono di Jakarta, Kamis (16/7).
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) Nomor A1447/15 dan Nomor C0552/15 yang menyebutkan Bandar Udara Internasional Juanda ditutup sementara pukul 06.20 UTC atau 13.20 WIB, hingga pukul 12.20 UTC atau 19.20 WIB.
Sedangkan, untuk Bandar Udara Abdurahman Saleh saat ini juga ditutup sementara sejak pukul 07.30 UTC atau 14.30 WIB, hingga pukul 13.30 UTC atau 20.30 WIB.
Dengan ada pembatalan tujuh penerbangan tersebut lebih dari 1.260 calon pemudik dengan tujuan Surabaya harus rela melakukan refund atau reschedule tiket mereka, ujar
Berdasarkan pantauan, antrean calon penumpang yang batal berangkat dan ingin melakukan refund atau reschedule tiket sempat mengular. Sedangkan aktivitas penerbangan dengan tujuan daerah lain berjalan normal dan tidak terlihat padat.
Salah seorang calon pemudik yang batal berangkat ke Surabaya bernama Basuki mengatakan memilih reschedule tiket dan menunggu hingga akitivtas penerbangan ke Surabaya kembali normal.
"Saya reschedule saja lah, kalau harus jalan darat terlalu capek. Jadi mending naik pesawat lah," katanya.
Basuki mengaku belum mengetahui informasi penutupan Bandar Udara Internasional Juanda akibat ganguan abu vulkanik Gunung Raung saat tiba di Halim sekitar pukul 13.00 WIB.
Calon pemudik yang bertempat tinggal di daerah Kalibata ini seharusnya ikut dalam penerbang Citilink ke Surabaya pukul 14.45 WIB, namun pesan singkat tentang pembatalan penerbangan dari maskapai baru diterima pukul 15.04 WIB.
Sedangkan salah seorang penjemput asal Cianjur bernama Otwin mengaku pasrah jika harus menunggu lama anaknya yang juga batal berangkat dengan pesawat Citilink dari Surabaya di Bandar Udara Internasional Halim.
"Mau bagaimana lagi, ini kan karena alam, ya tidak bisa diduga. Saya akan tunggu anak saya di sini, yang penting selamat sampai tujuan dan bisa berlebaran bersama besok," ujar dia.