REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Angkatan Darat merilis kronologi terkait penusukan dua prajurit TNI di Makassar pada Ahad (12/7) dini hari WIB. KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo menerangkan, telah terjadi pengeroyokan yang berujung penikaman terhadap dua prajurit Kostrad di areal parkiran Lapangan Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Sombaopu Kabupaten Gowa.
"Pengeroyokan yang berujung penikaman tersebut, dilakukan oleh 20 orang orang tak dikenal (OTK) terhadap Pratu Aspin Mallobasang NRP 3110478111188 Tamtama Yonif 433 Kostrad dan Pratu Fatku Rahman NRP 31080198230888 Tamtama Denma Brigif L-3/K. Akibat kejadian Pratu Fatku Rahman mengalami luka tusuk dan Pratu Aspin Mallobasang meninggal dunia," kata mantan panglima Kostad tersebut dalam keterangan tertulis.
Gatot menjelaska bahwa kedua anggota Kostrad tersebut, saat kejadian sedang melaksanakan cuti Lebaran gelombang 1, karena cuti Lebaran untuk anggota Satpur dan Satbanpur cuti dibagi tiga gelombang, yang bersangkutan cuti di daerah Gowa karena berasal dari daerah tersebut.
"Pada malam itu yang bersangkutan sedang menonton festival bedug tiba-tiba didatangi sekelompok OTK dengan ciri-ciri pelaku salah satunya berpotongan rambut pendek menggunakan kopiah, berbadan tegap dan mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio warna Silver hitam nopol tidak diketahui dan menanyakan beberapa hal, kemudian ke dua anggota langsung ditusuk, satu anggota berhasil melarikan diri dengan luka tusuk, dan satu anggota meninggal dunia," ujar Gatot yang kini juga menjabat panglima TNI tersebut.
Atas kejadian tersebut, Gatot menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dalam penanganan masalah itu. Pasalnya, ia sangat yakin polisi sangat profesional untuk mengungkap kejadian tersebut. Kejadian pembunuhan yang tidak terlihat dan tidak ada saksi saja bisa terungkap apalagi ini di depan umum.
Sebelummnya, Humas Polda Sulsebar Kombes Frans Barung Mangera membenarkan kejadian ini. Pihaknya pun prihatin atas kejadian yang akhir-akhir ini mengincar anggota polisi maupun TNI. Untuk itu pihaknya bersama TNI semaksimal mungkin mencari pelaku yang melakukan kekerasan terhadap polisi dan TNI.
"Kapolda dan Pangdam sudah sepakat untuk mencari pelakunya. Keduanya sepakat menjaga kondisi keamanan agar lebih kondusif," ujar Barung.