REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan utusan khusus perdana menteri Jepang, Hiroto Izumi, di Istana Merdeka, Jumat (10/7).
Dalam pertemuan itu, Hiroto menyatakan komitmen Jepang untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Pihak Jepang sangat serius mempertimbangkan dan ingin berpartisipasi dalam proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung," ucap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, yang ikut mendampingi Jokowi selama pertemuan.
Menurutnya, Jepang sudah memberi proposal teknis untuk proyek tersebut. Dia menilai, proposal yang diajukan juga sangat meyakinkan. "Jauh lebih baik daripada proposal-proposal yang kita terima sebelumnya," ujarnya.
Sementara, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kendati proposal yang diajukan bagus, namun pemerintah belum memastikan apakah akan menerima proyek yang diajukan Jepang tersebut. Sebab, Cina juga telah menawarkan proposal serupa.
Oleh karenanya, menurut Luhut, pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian akan membentuk tim yang bertugas menilai dan membandingkan keunggulan dan kelemahan dua proposal tersebut.
"Pokoknya dibuat fair, nanti akan ditunjuk konsultannya untuk membandingkan dua proposal tadi," ucapnya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan dapat direalisasikan tahun ini. Menurut Luhut, 30 persen jalur rel kereta itu akan berada di bawah tanah.