REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Angkasa Pura 1 Juanda Surabaya menyatakan hingga Jumat (10/7) pagi, penerbangan Surabaya-Lombok dan Lombok-Surabaya masih ditunda. Penundaan menyusul penutupan bandara itu, sebagai akibat debu vulkanik Gunung Raung.
Petugas Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda Liza Anindya di Sidoarjo, Jumat, mengatakan tentang penundaan dua penerbangan pada Jumat pagi, yakni pesawat Citilink jurusan Surabaya-Lombok dan Lombok-Surabaya dengan kode penerbangan QG 664 dan QG 665. "Untuk pagi ini sementara masih dua penerbangan itu. Sementara dari maskapai lain kami masih belum menerima laporan," katanya.
Ia mengemukakan pada Kamis (9/7) malam sampai dengan Jumat dini hari, juga ada beberapa pesawat dari Yogyakarta dengan tujuan Denpasar harus dialihkan menuju ke Surabaya. Sebab, Bandara Ngurah Rai sudah ditutup.
"Dan sampai dengan pagi ini masih belum ada perkembangan apakah Bandara Ngurah Rai sudah bisa dibuka apa belum, kami masih menunggu konfirmasi lagi," katanya.
Ia mengatakan beberapa penerbangan sebelumnya, bahkan sampai dibatalkan, karena dampak abu vulkani Gunung Raung. Beberapa penerbangan yang dibatalkan itu, di antaranya pesawat Lion Air jurusan Surabaya-Lombok dan Surabaya-Denpasar.