REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), menaikan status Gunung Raung. Karena, berdasarkan hasil pemantauan dan analisis kegempaan tersebut, maka terhitung 29 Juli 2022, pukul 08.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Raung dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga km," ujar Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, dalam siaran persnya, Jumat (29/7).
Potensi ancaman bahaya, kata dia, berupa lontaran material batuan pijar. Namun sebarannya masih terbatas di dalam kawah. Sedangkan material berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunungapi Raung agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," paparnya.
Pemantauan secara intensif, kata dia, terus dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Raung dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Gunungapi Raung, kata dia, termasuk dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember Jawa Timur. Secara geografi berada pada koordinat 114o 02.5’ BT dan 8o 7.5’ LS dengan ketinggian puncak 3332 meter di atas permukaan laut.
Gunungapi Raung, kata dia, merupakan gunung api strato yang muncul di lereng sebelah barat kompleks Kawah Ijen. Kawahnya terletak di bagian dasar kalderanya. Hingga saat ini, aktivitas kawah masih memperlihatkan aktivitas, yaitu ditandai dengan adanya hembusan solfatara/fumarole.
Karakter erupsi Gunungapi Raung, kata dia, umumnya bersifat magmatik, baik berupa erupsi eksplosif maupun efusif. Erupsi yang terakhir terjadi selama bulan Februari 2021 hingga Maret 2021 merupakan erupsi abu yang disertai suara gemuruh. Aliran lava teramati memenuhi area dasar kawah.
"Berdasarkan sejarah kegiatannya interval erupsi terpendek adalah satu tahun dan terpanjang adalah 90 tahun," katanya.
Pengamatan visual pada Bulan Juli 2022 umumnya teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang dengan tinggi sekitar 50 hingga 400 meter dari puncak. Kegempaan teramati didominasi oleh Gempa Hembusan dan Gempa Tremor Menerus. Pada tanggal 8 hingga 19 Juli 2022 terjadi peningkatan Gempa Hembusan hingga mencapai rata rata 28 kejadian per hari.
Selanjutnya pada tanggal 27 Juli 2022, pukul 17.19 WIB terekam Gempa Letusan pada seismograf. Namun secara visual tidak dapat terlihat dari pos PGA Gunung Raung karena tertutup kabut. Pengamatan visual dari arah lainnya menunjukkan terjadi erupsi abu dengan ketinggian kolom erupsi sekitar 1000-1500 meter di atas puncak. Pada tanggal 28 Juli 2022, terdeteksi adalnya anomali panas di permukaan kawah melalui citra satelit Terra dan Aqua sebesar 2 MW, yang mengindikasikan dinamika magma pada perukaan kawah G Raung.
Pengukuran GPS menunjukkan pola inflasi yang menunjukkan terjadinya migrasi massa pada kedalaman (2900 m di bawah puncak) yang menyebabkan perubahan dimensi 1,7 juta m3. Kegempaan pada tanggal 29 Juli 2022 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB didominasi oleh Gempa Tremor Menerus dengan amplitude 0.5 hingga 4 mm. Status kegiatan G Raung akan dinaikan/diturunkan jika terjadi peningkatan/penurunan aktivitas.
Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunungapi Raung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
Informasi aktivitas Gunungapi Raung dapat diperoleh dengan menghubungi Pos Pengamatan Gunungapi Raung yang berada di Kp. Mangaran Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. atau Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Provinsi Jawa Barat melalui nomer telepon 022-7272606.