REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai kesalahan penulisan dalam undangan pelantikan kepala BIN ada di tangan petugas teknis. Ia mengklaim pihaknya telah melakukan pengecekan sebelum undangan tersebut dicetak.
"Jadi memang pada hari Sabtu itu kita sudah cek, teman-teman di protokol sudah siapkan draft undangan untuk seandainya pelantikan Senin. Undangan sudah kami cek itu benar, tapi ketika dilakukan pencetakan untuk hari Rabu kemarin itu ternyata ada kesalahan teknis di mekanisme penulisan," jelas Pratikno di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/7).
Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya langsung mengirimkan undangan baru yang telah diperbaiki penulisannya. Lebih lanjut, Pratikno pun berjanji akan lebih berhati-hati dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
"Ya, seharusnya kan memang kita menyadarilah bahwa semua kan ya harus kerja dengan sempurna. Nah itu yang terjadi ketedeloran teknis di level petugas teknis," tambah dia.
Sebelumnya, Istana memang telah mengakui membuat kesalahan penulisan dalam undangan pelantikan kepala BIN. Dalam undangan yang dibuat oleh Kementerian Sekretariat Negara tersebut tertulis 'Pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional'. Padahal, BIN adalah singkatan dari Badan Intelijen Negara.