Rabu 08 Jul 2015 22:40 WIB

Bogor Gencar Gelar Bimbingan Kesehatan di Puskesmas

 Anggota Polresta Bogor menurunkan supir angkot yang merokok saat razia Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di jalan raya Ir. H. Djuanda, Kota Bogor, Jabar, Selasa (20/5).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Anggota Polresta Bogor menurunkan supir angkot yang merokok saat razia Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di jalan raya Ir. H. Djuanda, Kota Bogor, Jabar, Selasa (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, mengintensifkan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) kesehatan di 24 Puskesmas di wilayah tersebut selama Ramadhan 2015. Kegiatan itu untuk memastikan program promosi kesehatan berjalan maksimal.

"Bimtek ini bertujuan untuk memastikan program promosi, kesehatan di setiap Puskesmas yang ada di Kota Bogor tetap berjalan," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Ratna Yunita, di Bogor, Rabu (8/7).

Ia mengatakan, ada tiga seksi yang turun langsung melakukan Bimtek ke setiap Puskemas yakni seksi promosi kesehatan, seksi peran serta masyarakat, dan seksi pembiayaan. "Ketiga seksi ini malakukan bimtek apa saja yang dilakukan Puskemas dalam menjalankan pembedayaan kesehatan masyarakat," katanya.

Selama Bimtek dilakukan, kata dia menjelaskan, ketiga seksi menilai kinerja masing-masing puskesmas dari apa saja yang sudah dikerjakan untuk pemberdayaan kesehatan masyarakat, termasuk registrasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Menurutnya, ada tiga fokus utama program pemberdayaan kesehatan masyarakat yakni sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR), dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS yang jangkauannya masih rendah. "Bimtek ini dilakukan sebagai penguatan di masing-masing puskesmas dalam menjalankan program kesehatan terutama KTR dan peningkatan PHBS," katanya.

Antara PHBS dan KTR memiliki keterkaitan karena kawasan tanpa rokok merupakan salah satu dari 10 indikator PHBS di Kota Bogor. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak merokok di lingkungan rumah mempengaruhi capaian program PHBS. "Saat ini target PHBS di Kota Bogor baru 65 persen, jumlah ini turun dari tahun lalu yang memperoleh 70 persen. Ini karena dua indikator belum terpenuhi yakni KTR dan pemberian ASI ekslusif," katanya.

Ratna menambahkan, dalam bimbingan teknis tersebut, juga disampaikan apa-apa saja yang harus disiapkan oleh Puskemas terutama dalam menghadapi peningkatan pasien selama lebaran nanti dan musim kemarau. "Kita juga ingatkan Puskesmas untuk tetap siaga terutama saat lebaran dan juga di musim kemarau ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement