Senin 10 Feb 2025 10:32 WIB

Ini Tiga Cara Agar Bisa Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Pendaftaran program cek kesehatan gratis bisa secara online maupun offline.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Seorang pasien mengecek aplikasi satu sehat di Puskesmas Tebet, Jakarta, Ahad (9/2/2025). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sebanyak 44 puskesmas siap memberikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang resmi akan dimulai secara nasional pada 10 Februari 2025. Guna memastikan kelancaran program ini, Pemprov DKI telah melakukan visitasi serta persiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah.
Foto: Republika/Prayogi
Seorang pasien mengecek aplikasi satu sehat di Puskesmas Tebet, Jakarta, Ahad (9/2/2025). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sebanyak 44 puskesmas siap memberikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang resmi akan dimulai secara nasional pada 10 Februari 2025. Guna memastikan kelancaran program ini, Pemprov DKI telah melakukan visitasi serta persiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program cek kesehatan gratis (CKG) dimulai pada Senin (10/2/2025). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada tiga cara untuk mengikuti program ini.

Pertama, masyarakat dapat menggunakan aplikasi Satu Sehat mobile. Setelah menginstal aplikasi itu, masyarakat bisa mengisi profilnya dan memilih tanggal serta lokasi pemeriksaan.

Baca Juga

"Kalau misal hari ini ulang tahun atau besok bisa milih tanggal 11 (februari). Lokasi dimana domisili terdekat bisa," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman kepada Republika, Senin (10/2/2025).

Cara kedua, masyarakat dapat mendaftar menggunakan chatbox WA di nomor 081110500567. Lewat chatbox itu, masyarakat dapat mendaftar sekaligus memilih tanggal dan lokasi pengecekan kesehatan.

"Dari situ nanti dapat tiket (bukti pendaftaran) bahwa anda siap untuk diperiksa. Bawa tiket itu ke petugas, bawa juga kartu identitas sepeti KK, KTP, akta lahir, KIA, bawa ke puskesmas terdekat," ujar Aji.

Adapun bagi masyarakat yang kesulitan akses internet dan gawai seperti di daerah pelosok, maka Kemenkes memberi kemudahan. Mereka dapat datang langsung ke Puskesmas untuk didaftarkan oleh petugas.

Walau demikian, Kemenkes mengimbau masyarakat mendaftar dengan aplikasi Satu Sehat. Sebab, nantinya hasil pengecekan kesehatan dapat dipantau dari aplikasi itu.

"Kita dorong untuk gunakan Satu Sehat karena di situ ada kuotanya 30. Kalau disitu penuh akan dialihkan ke Puskesmas atau hari lain untuk memudahkan. Dan nanti hasil ceknya ada disitu. Jadi bisa dipantau," ujar Aji.

Diketahui, CKG bakal dilaksanakan sesuai siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.

CKG ulang tahun akan dimulai pada 10 Februari 2025 dan melibatkan pemeriksaan untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di Puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama.

Masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari. Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama.

Selain itu, CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah. Sementara itu, CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan jadwal pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement