REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar mengatakan, Indonesia tidak boleh kalah dari negara-negara tetangga. Makanya, mulai sekarang upaya mengurus dan memelihara daerah perbatasan harus dimaksimalkan agar lebih beradab.
"Kita banyak mendengar kisah pilu masyarakat diperbatasan. Itu tak akan terjadi kalau kita sekuat tenaga, gotong royong, dan bersinergi antar kementerian maka hasilnya akan dinikmati bersama di masa yang akan datang," kata Marwan di Jakarta, Rabu, (8/7).
Wilayah perbatasan, ujar dia, memiliki potensi dari sisi manapun. Makanya gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati untuk ikut bersama-sama ikut membangun dan mengembangkan wilayah di perbatasan. "Kami harap daerah perbatasan bukan menjadi tantangan. Namun menjadi kesempatan untuk dikembangkan bersama."
Daerah perbatasan bisa diisi dengan menggalakkan transmigrasi. "Transmigrasi ini bagian dari upaya pemerataan pembangunan yang dimiliki bersama, niat kami semua adalah membangun daerah perbatasan."
Wilayah Indonesia, terang Marwan, berbatasan dengan 10 negara baik di darat maupun laut. Antaralain dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, dan Australia. Terdapat 187 kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yang tersebar di 41 kabupaten/kota yang jadi lokasi prioritas untuk pengembangan daerah perbatasan.
Fasilitas yang perlu dibangun di perbatasan antara lain infrastruktur, fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih, sarana komunikasi, dan perbaikan ekonomi masyarakat.