REPUBLIKA.CO.ID, CIPULIR -- Psikolog dari Rumah Perlindungan Sosial Anak, Kementerian Sosial berencana membuat family gathering untuk melihat kondisi psikis dan membuktikan dugaan penganiyayan terhadap GT. Sebelumnya, sejumlah psikolog bertemu dengan beberapa kerabat dari GT untuk menggali keterangan.
"Rencananya, kita akan buat Family Gathering agar persoalan ini bisa diselesaikan secara duduk bersama. Karena bagaimanapun, kondisi GT yang masih kecil membutuhkan sosok ibunya," ujar Neneng, Ketua Rumah Perlindungan Sosial Anak di Cipulir, Rabu (8/7).
Neneng mengatakan pertemuan tersebut melibatkan ibu GT, Sharon serta keluarganya. Kakak, adik serta beberapa kerabat juga akan dipertemukan untuk melihat kondisi GT.
Namun hal tersebut baru akan dilakukan saat GT sudah siap bertemu ibunya. Hingga kini GT masih enggan bertemu dengan ibunya. GT mengaku masih merasa cemas dan takut.