Selasa 07 Jul 2015 10:03 WIB
engeline tewas

Sebelum Mengubur Engeline, Kedalaman Lubang Ditambah

Rep: c32/ Red: Esthi Maharani
  Tersangka kasus pembunuhan Angeline, Agus (tengah) digiring polisi saat mengikuti rekonstruksi di rumah majikannya, Margriet Megawe di Denpasar, Senin (6/7).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Tersangka kasus pembunuhan Angeline, Agus (tengah) digiring polisi saat mengikuti rekonstruksi di rumah majikannya, Margriet Megawe di Denpasar, Senin (6/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polresta Denpasar telah merekonstruksi kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe kemarin (6/7). Dari rekonstruksi tersebut, ternyata kedalaman lubang untuk mengubur Engeline kembali digali oleh tersangka Agustinus Tai Hamdamai sebelum mayat korban dikubur.

"Saat rekonstruksi, sebelum mengangkat mayat korban ke lubang di pekarangan belakang rumah. Tersangka Agus mengaku diperintahkan dulu menggali lubang yang sebelumnya sudah ada itu," kata salah seorang pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada ROL, Selasa (7/7).

Ia mengatakan, lubang tersebut menjadi bertambah kedalamannya untuk mengubur Engeline setelah Margriet Christina Megawe memerintahkan hal tersebut. Tetapi, ia tidak mengetahui detail berapa kedalaman lubang yang bertambah.

Selain itu, selama adegan penting pembunuhan tersebut peran Margriet digantikan oleh penyidik.

"Ya walaupun Agus memgaku disuruh Margriet untuk menggali kembali, Margriet tetap menolak memeragakan adegan tersebut karena ia tidak menuangkan itu dalam BAP nya," ujar Haposan.

Diketahui, berdasarkan pengakuan Agus sebelumnya yang sudah dituangkan dalam BAP, seminggu sebelum kejadian lubang tersebut sudah ia gali. Margriet menyuruhnya untuk menggali dengan alasan untuk membuang sampah.

Kenyataannya, mayat Engeline ditemukan dikubur di lubang tersebut pada 10 Juni 2015 yang sebelumnya dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015. Kuburan tersebut ditutupi oleh bambu dan beberapa keranjang merah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement