Ahad 05 Jul 2015 18:30 WIB

Wabup Minta Warga Tolak Raskin Jika tak Layak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beras Raskin
Foto: Republika/Edi Yusuf
Beras Raskin

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA –- Masyarakat harus berani menolak dan menuntut penggantian beras baru bila yang dibagikan dalam program Raskin kondisinya sudah tidak layak.

''Beras raskin itu merupakan beras yang dibeli negara pada Bulog dengan harga wajar, kemudian disalurkan pada rakyat yang masih miskin. Jadi bukan beras bantuan dari Bulog,'' kata Wakil Bupati Hadi Supeno, Sabtu (4/67).

Wabup menegaskan hal itu karea mulai awal Juli ini, akan mulai dibagikan beras raskin bagi RTS (Rumah Tangga Sasaran) di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Dia berharap, dalam penyaluran raskin tersebut tidak lagi ditemukan adanya beras raskin yang kondisinya sudah tidak layak makan, apalagi berkutu dan bau.

Kabag Perekonomian Setda Banjarnegara Teguh Handoko menyatakan, berdasarkan informasi yang dia peroleh dari pihak Bulog,  beras raskin yang akan disalurkan pada bulan ini merupakan beras dari pengadaan bulan Juli. Dengan demikian, beras yang dibagikan seharusnya benar-benar beras dalam kondisi baik karena merupakan beras baru.

''Beras Raskin tidak layak memang pernah dibagikan pada masyarakat Banjarnegara beberapa bulan lalu. Tapi Bulog segera menggantinya. Untuk yang bulan Juli ini,  saya juga belum menerima laporan adanya penerimaan beras raskin di bawah standar,'' katanya. Dia menjelaskan, total penerima Raskin diwilayahnya sebanyak 8.865 RTS, dimana setiap RTS mendapat jarah raskin sebanyak 15 kg.

Kepala Gudang Dolog 407 Purwonegoro Setio Budi, menjamin dalam penyaluran raskin bulan Juli ini tidak tidak ada yang jelek karena merupakan beras dari program penyerapan hasil panen 2015.  ''Kondisi berasnya masih sangat bagus. Kami garansi 100 persen. Kalau memang beras Raskin yang dibagikan kondisinya jelek, akan langsung kami ganti,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement