REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anak asal Cipulir, Jakarta Selatan, berinisial GT (12) mengaku telah dianiaya oleh LS (47), ibu kandungnya sendiri dengan menggunakan senjata tajam. Karena tak kuat menanggung siksaan, GT memutuskan kabur dari rumah dan berlindung ke tetangga.
Ketua Family Number One (FNO) Community, Susi membenarkan kejadian tersebut. Hal ini bermula, salah seorang tetangga GT melaporkan kondisi GT ke FNO Communit selaku salah satu organisasi perlindungan anak dan keluarga.
Saat melapor, Susi langsung mengkordinasikan dengan KPAI untuk langsung bisa mengevakuasi GT. Susi menjelaskan, kondisi GT sangat memprihatinkan. Susi mengatakan saat bertemu dengan GT, Rabu (1/7) kondisi GT sedang demam.
Selain demam, tubuh bocah tinggi dan putih tersebut banyak luka besetan dan luka. Setidaknya ada beberapa luka beset dibagian tangan dan wajah. Selain itu, ada luka sundutan rokok dan lebam di pipi kanan.
"Yang terlihat jelas lebam di bagian pipi. Ada bekas luka di bagian pelipis, dan menurut pengakuan GT, ia sempat di gergaji tangannya oleh ibunya," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (3/7).
Selain kerap mendapatkan siksaan secara fisik, GT kerap mendapatkan penganiyayan dari ibunya dengan lemparan mangkok dan pukulan hingga giginya patah.
Sejauh ini, menurut Susi sudah ada upaya hukum yang diambil oleh tim advokasi, FNO dan KPAI sudah membuat laporan ke Polres Jakarta Selatan.
Saat ini GT berada di salah satu safe house. GT masih dalam perlindungan rumah aman. Menurut Susi, berdasarkan pengakuan GT ia masih enggan pulang ke rumah untuk bertemu ibunya.