Kamis 02 Jul 2015 18:55 WIB

Ahok Akui Sulit Lakukan Pembebasan Lahan untuk Pembangunan LRT

Rep: C11/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menemui Menteri BUMN, Rini Soemarno di Kementrian BUMN, Kamis (2/7).

Basuki mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas mengenai pembangunan kereta cepat dan light rapid transit (LRT).

"Kita bahas kereta api cepat Jakarta-Bandung dan LRT. LRT itu Adhi Karya juga akan bangun dari Bekasi menuju Grogol. Nah kita sama-sama duduk sepakati, itu saja," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/7).

Untuk pembangunan kereta cepat, Basuki mengatakan DKI diminta membebaskan lahan di Halim. Namun Ahok mengakui untuk pembebasan lahan tidak akan mudah, karena harus membangun rumah susun terlebih dahulu, jika ingin merelokasi warga dari pemukiman.

"Kereta api cepat mereka mau pasang semua di Halim, tapi di Halim saya kira gak gampang karena harus menggusur 1.200 kepala keluarga. Itu gak gampang," ujar Basuki.

Ahok melanjutkan ia menawarkan tempat yang di Manggarai. Namun untuk lahan di Manggarai dinilai masih belum memadai.

"Kita tawarkan Manggarai, tapi keliatannya yang mau investasi kereta api cepat ini dari Tiongkok, yang lebar," ujar Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement