Rabu 01 Jul 2015 06:21 WIB

Perlu Dibuktikan Kebenarannya Transkip Menteri Hina Jokowi

Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan Mendagri Tjahjo Kumolo terkait rekaman suara penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan BUMN Rini M Soemarno, justru akan membahayakan pemerintahan saat ini. Aktivis Barisan Rakyat Peduli Nawa Ahmad Junaidi menyarankan, perlunya pembuktian apakah benar itu suara Menteri Rini atau bukan.

"Ini harus segera dibuktikan, apakah penghinaan itu keluar memang benar dari mulut Rini Soemarno atau bukan. Sebab jika benar, maka hal ini akan mengancam pemerintahan Presiden Jokowi sendiri," katanya di Jakarta, Selasa (30/6).

Junaidi menyatakan, dalam rekaman itu disebut bahwa Presiden dinyatakan tidak tahu apa-apa atas pekerjaan menteri. "Kita harus bisa melihat narasi disini, 'Presiden Tidak Ngerti Apa-Apa', jelas ini menunjukkan bahwa Menteri BUMN Rini M Soemarno, bertidak di luar kendali. Bahasa ini terlihat jelas bahwa Rini merupakan entitas sendiri yang bergerak di luar kendali Presiden RI," ujar Junaidi.

Lebih lanjut, Junaidi menjelaskan, perlu juga diketahui apakah kata-kata itu keluar dari alam bawah sadar Menteri Rini, ataukah memang kesengajaan yang merupakan bagian dari strategi. "Bila ucapan Rini Soemarno itu betul dan fakta menunjukkan dirinya berkata seperti itu sesuai dengan isi transkrip, bisa dibilang Pemerintahan Jokowi dalam bahaya."

Apalagi, tambah Junaidi, Menteri Rini telah melakukan teken kontrak hutang untuk perusahaan-perusahaan BUMN sebesar Rp 520 triliun kepada pemerintahan Cina Selain itu, Rini juga berperan mengalihkan pos dana BBM Rp 48 trilun yang sedianya untuk ekonomi kerakyatan, tetapi malah dialirkan sebagai modal BUMN.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement