REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminuddin mengapresiasi kedewasaan politik Menteri BUMN Rini M Soemarno yang tetap tegar menghadapi serangan beberapa elit politik yang tidak menyukainya.
"Saya mengapresiasi sikap tegar Rini Soemarno sebagai seorang profesional. Nampaknya kematangan politiknya akan terus diuji," kata Aminuddin kepada pers, Jumat malam (3/7).
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo setelah acara buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani pada 28 Juni 2015 mengungkapkan adanya menteri yang menyudutkan presiden.
Mendagri tidak menyebut secara langsung nama menteri yang diindikasikan menghina presiden tersebut, tetapi pihak-pihak partisan secara terang-terangan menyebutkan bahwa pembantu presiden dimaksud adalah Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menurut Aminuddin, menghadapi serangan yang bertubi-tubi di media massa, Rini tetap tegar, tidak cengeng, dan tidak menyerang balik pihak-pihak yang menyudutkannya, bahkan bersikap santai menghadapi isu reshuffle yang diarahkan kepadanya.
Menghadapi politicking semacam itu, menteri yang berasal dari kalangan profesional tersebut dinilai telah bersikap bijak dengan melakukan klarifikasi kepada presiden serta tetap menunjukkan sikap politiknya yang santun.
Aminuddin mengemukakan, setelah isu menghina presiden tidak mempan, Rini akan terus menghadapi ujian dari pihak-pihak partisan yang kemungkinan memiliki agenda politik tertentu.
"Terbukti bahwa belakangan muncul isu dwi kewarganegaraan, hanya karena Rini lahir di Amerika," kata pimpinan Lembaga Riset ISDS itu.
Oleh karena itu Aminuddin mengingatkan Rini supaya memperbaiki komunikasi politiknya dengan berbagai kalangan, terutama kalangan elit politik yang selama ini kurang menyukainya.