REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Keluarga dari Wahyu Rizki Fitrah, salah seorang penumpang Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara minta korban dibawa ke Ranai, Kabupaten Natuna.
"Hanya satu permohonan saya saat ini. Saya minta jenazah anak saya dibawa ke sini (Ranai)," kata Zamniah, ibu dari almarhum Wahyu Rizky Fitrah yang dihubungi dari Tanjungpinang, Selasa (30/6).
Zamziah tidak mampu menahan kesedihannya. Isak tangis terdengar dari balik ponsel saat Antara mewawancarainya. Wahyu merupakan putra sulung dari dua bersaudara. Wahyu lulus ujian masuk Universitas Riau, Pekanbaru.
"Dia meninggalkan Ranai pada 21 Mei 2015. Karena penyerahan dari kampus ke jurusan bulan Agustus, saya menyuruhnya pulang, supaya bisa Lebaran di kampung," ucapnya.
Zamniah memiliki teman yang bekerja di TNI AU. Atas bantuan anggota TNI AU itu, Wahyu dapat berangkat dari Pekanbaru menuju Medan dengan menggunakan Pesawat Hercules C-130. Rute selanjutnya pesawat itu terbang menuju Tanjungpinang dan Ranai. Namun pesawat itu jatuh setelah dua menit lepas landas dari Lanud Suwondo, Medan.
"Wahyu itu tidak pernah merantau. Sejak lahir sampai lulus SMA dia tinggal bersama kami," katanya.
Zamniah tidak dapat ke Medan. Dia tidak memiliki saudara, dan tidak dana yang cukup untuk ke Medan. "Saya berharap pemerintah mau membantu memulangkan jenazah anak saya," katanya.