REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah membantah tudingan jika dana Kongres PDIP beberapa waktu lalu, berasal dari uang korupsi yang dilakukan kadernya, yakni Adriansyah.
Ia menilai kader PDIP yang telah ditangkap dalam operasi tangkap tangan KPK itu juga telah menyalahi wewenangnya sebagai anggota partai dengan menyinggung soal dana kongres.
"Itu kan pernyataannya Adriansyah. Dia itu siapa? Dia panitia kongres bukan? Dia kan sekadar anggota biasa," kata Ahmad pada Republika, Selasa (30/6).
Sedangkan Ahmad, yang mengaku menjadi bagian dari panitia kongres, mengaku dana untuk acara partainya itu telah dianggarkan. Ia juga menyebut tuduhan Adriansyah tidak masuk akal.
"Dia itu anggota biasa. Kalau saya yang menerima uang itu (korupsi) baru masuk akal," tegasnya.
Sebelumnya, Kasus suap yang menjerat anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Adriansyah, berbuntut panjang. Sebab, kuasa hukum pengusaha PT Mitra Maju Sukses, Andrew Hidayat menyatakan uang suap itu sebagai bantuan kongres PDIP di Bali.
Bantahan yang senada dengan Ahmad Basarah juga diutarakan sekretaris fraksi PDIP, Bambang Wuryanto. Ia membantah jika aliran suap dari Andrew Hidayat pada Adriansyah adalah bantuan untuk kongres PDIP. Menurut anggota komisi VII DPR RI ini, biaya kongres PDIP di Bali sudah selesai sebelum kongres berlangsung.