REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya menyebutkan sebanyak lima dari 12 personel TNI AU yang merupakan kru pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh di Medan, Selasa, gugur dalam musibah itu.
"Saat ini evakuasi badan pesawat belum bisa dilakukan," katanya di Jakarta, Selasa (30/6).
Kapuspen belum menyebutkan jati diri 12 personel TNI AU tersebut. Ia mengatakan, evakuasi difokuskan terlebih dahulu untuk warga-warga di pemukiman di sekitar lokasi jatuhnya pesawat di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara.
Dampak jatuhnya pesawat itu sementara belum bisa diketahui pasti, tetapi yang jelas kondisi pesawat sebelum terbang sudah dicek dengan teliti. "Semua pesawat sebelum digunakan pasti akan diperiksa lebih dulu sana-sini," katanya.
Menurut Fuad Basya, kalau ada kerusakan salah satu peralatan saja dipastikan pilot tidak akan menerbangkannya. Pesawat Hercules yang dipiloti oleh Kapten (Pnb) Sandi membawa logistik ke Pulau Natuna.
Sebelumnya, Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I Marsda TNI Dwi Putranto mengatakan, pesawat sebelum jatuh sedang dalam penerbangan rutin. Pesawat itu diterbangkan pada Senin pagi dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Rencananya, pesawat tersebut bertolak ke Pekanbaru, Riau, lalu ke Medan, Sumatera Utara. Namun, saat mau melanjutkan ke Dumai (Riau), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) dan Pontianak (Kalimantan Barat), pesawat tersebut mengalami kecelakaan pukul 11.48 WIB. "Itu rute harian pesawat, terakhir ke Pontianak," katanya.