REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Haryadi berpendapat Presiden Joko Widodo sebaiknya turut mengisi pembekalan para calon kepala daerah dari PDIP yang sedang digembleng di program Sekolah Partai.
"Sudah sepatutnya Jokowi juga mengisi materi pembekalan yang terkait dengan visi-misi pemerintahan nasional agar masing-masing calon dari PDI Perjuangan dapat menyelaraskan visi-misinya dengan pemerintahan Jokowi-JK," kata Haryadi, Senin (29/6).
Selain itu, lanjut dia, tak masalah bila sebagai kader PDIP, Joko Widodo merasa berkepentingan turun langsung membantu sukses keterpilihan calon kepala daerah dari partai itu.
"Tentu saja Presiden Jokowi harus tetap mengacu prosedur aturan main yang ditetapkan dalam Pilkada 2015," imbuhnya.
Bagi Haryadi, kedua hal itu penting dilakukan karena Sekolah Partai itu adalah mekanisme kelembagaan PDIP untuk membekali calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan dimajukan dalam kontestasi Pilkada serentak.
Pembekalan itu mencakup penguatan ideologi partai, pendalaman visi-misi pemerintahan Jokowi-JK, serta strategi pemenangan.
Menurut dia, amat bisa dimengerti jika PDI-P berkepentingan menggapai kemenangan sebanyak-banyaknya dalam Pilkada serentak 2015 karena sukses memenangkan Pilkada niscaya sukses pula pemerintahan nasional.
"Artinya, kinerja dan efektivitas pemerintahan nasional yang dipimpin oleh Presiden dari PDI-P akan lebih optimal dan mudah dikoordinasikan dengan kepala daerah atau wakil kepala daerah yang dari PDI-P juga," katanya.
Oleh karena itu, ia menekankan Presiden Jokowi mendukung langkah pelaksanaan Sekolah Partai itu sebagai langkah lebih maju PDIP dibanding parpol lain menuju karakteristik partai modern.