REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo memastikan partainya belum tentu ikut koalisi besar dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya periode 2015-2020.
"Partai Demokrat belum tentu ikut dalam koalisi besar dan belum pasti masuk di sana," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin (29/6).
Meski ikut hadir bersama lima partai politik lainnya, masing-masing Partai Gerindra, PKB, PKS, Golkar dan PAN dalam deklarasi "Koalisi Majapahit" jelang Pilkada Surabaya 2015 di Hotel Majapahit Kota Surabaya, Senin, namun dikatakan Demokrat belum tentu masuk.
Disinggung kehadiran Ketua Pelaksana Tugas (Plt) DPC Partai Demokrat Surabaya Hartoyo dalam kesempatan tersebut, Soekarwo mengaku kedatangan kadernya itu hanya bersifat menghadiri. "Pengurus Demokrat Surabaya datang ke saya dan minta izin mau datang. Ya karena sebagai salah satu bentuk komunikasi politik, ya saya izinkan," tukasnya.
Menurut dia, datang ke agenda deklarasi koalisi besar sifatnya masih mendengarkan, tapi untuk mengambil keputusan lanjutan jangan sampai salah. "Yang pasti, semua pasti saya panggil membahas Pilkada, khususnya Surabaya. Keputusan siapa yang diusung atau tidak mengusung, nanti tergantung DPD karena sesuai AD/ART keputusannya cukup di tingkat provinsi," katanya.
Terkait survei internal yang dilakukan, kendati nama calon Wali Kota Surabaya Petahana Tri Rismaharini berada di peringkat tertinggi, namun hasilnya belum diputuskan. Sementara itu, terkait Koalisi Majapahit, Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi mengatakan dibentuknya koalisi ini tidak bermaksud menjegal calon wali kota dari petahana yang rencananya akan diusung PDIP.
"Proses ini bukan sebentar, tapi enam bulan kami bertemu. Koalisi ini juga tidak bermaksud menjegal, melainkan targetnya agar Surabaya bisa melahirkan kompetisi yang memadai dan seimbang," ucapnya.
Ia mengakui calon petahana sangat kuat dengan dukungan partai yang kuat sehingga disepakati akan siapkan calon pesaing. Selain Hartoyo (Demokrat) dan BF Sutadi (Gerindra), hadir juga Ibnu Shobir (PKS), M. Ilyas (Partai Golkar), Syamsul Arifin (PKB) dan M. Surat (PAN).