Rabu 24 Jun 2015 18:55 WIB

Kesiapan Pelayanan TIK Dinilai Dapat Kurangi Kecelakaan Mudik

Kendaraan pemudik berjalan tersendat di Perempatan Maya, Jalur Pantura, Tegal, Jateng
Foto: Antara
Kendaraan pemudik berjalan tersendat di Perempatan Maya, Jalur Pantura, Tegal, Jateng

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, kesiapan dalam pelayanan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) akan mengurangi kecelakaan dalam mudik lebaran.

Hal itu disampaikannya saat apel kesiapan jaringan dan penyiaran dalam menghadapi mudik lebaran 2015 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (24/6).

Menteri mengatakan, teknologi komunikasi dan informatika dapat memberikan kemudahan bagi para pemudik untuk mengetahui informasi mengenai jalur mudik yang akan ditempuh. Selain itu memperlancar komunikasi sehingga dapat mengurangi keinginan untuk mudik.

Untuk itu, pihaknya bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, memastikan kesiapan jaringan selular dan penyiaran dalam lebaran 2015, semingu lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Bila pada tahun sebelumnya apel kesiapan dua minggu sebelum lebaran kini tiga minggu sebelumnya.

Untuk itu, menurut dia, BRTI mulai 24 Juni 2015, melakukan drive test dan stationery test untuk memastikan kualitas pelayanan jaringan operator selular di sepanjang jalur mudik dan daerah-daerah kritis lainnya.

"Tes ini meliputi coveragenya, jangkauannya dan kualitasnya, misalnya sinyalnya ada tapi ditelpon suranya bagus tidak," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperolehnya, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas mudik lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, meski pemudik terus meningkat.

Bila 2013 terjadi 3.512 kecelakaan lalu lintas angkutan lebaran, dengan jumlah penumpang angkutan lebaran mencapai 18,6 juta orang maka pada 2014 jumlah kecelakaan turun menjadi 2.878 sementara jumlah pemudik meningkat menjadi 19,4 juta orang.

Korban jiwa akibat kecelakaan angkutan lebaran juga menurun, dari 765 jiwa yang meninggal pada 2013 menjadi 619 jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement