Selasa 23 Jun 2015 13:28 WIB

PDIP Minta Tambahan Jatah Lima Menteri, Ini Kata Nasdem

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Rapat paripurna KIH
Rapat paripurna KIH

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di DPR, Johnny G Plate menilai permintaan PDIP untuk menambah kader partai tersebut di Kabinet Kerja merupakan hal yang lumrah. Hal tersebut terkait pernyataan Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah yang berharap Presiden Jokowi menambah lima kader partainya untuk menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja.

"Saya kira kalau PDIP meminta tambahan jatah lima kursi sah-sah saja. Kalau PDIP minta jatah lima, ya mungkin memang ada lima orang yang layak untuk menjadi menteri," kata Johnny saat dihubungi, Selasa (23/6).

Meski begitu, Johnny mengatakan, orang-orang yang diajukan untuk mengisi jabatan menteri tersebut haruslah yang terbaik dan bisa membantu presiden Jokowi dalam menyelesaikan persoalan negara. Orang-orang tersebut, lanjutnya, harus mampu membantu presiden agar pemerintahan berjalan sukses.

Terkait wacana perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja, Johnny mengaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Jokowi. "Sejak awal, Nasdem mendukung presiden tanpa syarat. Kalau ada kader Nasdem yang mau digeser, ya terserah presiden. Kalau Presiden butuh kader Nasdem untuk duduk di Kabinet, ya tidak masalah," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah berharap Presiden Jokowi bisa menambah jumlah kader partainya untuk dapat menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja. Hal tersebut, lanjut Basarah, dikarenakan PDIP akan dimintai pertanggungjawaban penuh oleh masyarakat atas jalannya roda pemerintahan lantaran Jokowi merupakan kadernya.

"Kalau berapa jumlahnya itu masih dinamis, saya mengusulkan angka lima sesuai Pancasila, lima kader PDIP harus masuk melengkapi jumlah yang ada sekarang, jadi sembilan jumlahnya," kata Basarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement