Senin 22 Jun 2015 12:20 WIB

Pelaku Kekerasan Anak Didominasi Orang Dekat

Stop kekerasan anak (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Stop kekerasan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang menuturkan, media massa memotret para pelaku kekerasan terhadap anak justru adalah orang-orang yang dekat dengan korban. Padahal, pelaku seharusnya seharusnya menjadi pelindung bagi para korban.

"Pelaku kekerasan terhadap anak didominasi oleh orang tua dan guru. Selama periode 2012 sampai dengan Juni 2015, pemberitaan soal kekerasan oleh orang tua kepada anak lebih tinggi daripada kekerasan yang dilakukan oleh guru," katanya saat memaparkan hasil kajian media yang bertajuk Anak-Anak dalam 'Laut Hitam' Kekerasan, di Jakarta, Senin (22/6).

Pada 2015, kata dia, pemberitaan kekerasan anak yang dilakukan orang tua mencapai 3.235 dan kekerasan oleh guru sebanyak 709. Pada 2014, kekerasan yang dilakukan orang tua mencapai 4.308 dan guru 2.312. Hal yang sama juga terjadi pada 2012 dan 2013.

Sementara itu, ada keterkaitan antara pelaku dan penyebab kekerasan pada anak yang terekspos media. Penyebab kekerasan terhadap anak berasal dari faktor eksternal atau sosial yaitu kemiskinan (223 berita), masalah keluarga, masalah sosial (80 berita), gangguan jiwa pelaku kekerasan (105 berita), dan rendahnya pengetahuan pelaku kekerasan akan efek tindakannya.

"Tampak dalam pemberitaan media sepanjang tahun 2013 sampai semester awal 2015, bahwa kemiskinan atau tekanan ekonomi merupakan faktor utama penyebab kekerasan pada anak," kata dia.

Dengan hasil analisis ini, Rustika berharap agar perkembangan situasi perekonomian yang masih belum stabil di tahun ini, orangtua selalu mengingat agar anak tidak lagi menjadi korban kekerasan akibat faktor di luar dirinya sendiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement