REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Edwin Partogi Pasaribu, mengungkapkan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) sempat meminta perlindungan atas keselamatan keluarga Margriet Christina Megawe.

Permintaan perlindungan itu disampaikan secara tertulis beberapa hari sebelum mayat Engeline, anak angkat Margriet ditemukan pada 10 Juni lalu. “Salah satu LSM sempat mengirimkan surat yang isinya meminta agar keluarga Margriet dilindungi. Namun, tidak dijelaskan  perlindungan diminta dalam rangka ancaman atau tekanan apa,”papar Edwin saat dihubungi ROL, Rabu (17/6).

Menurut Edwin, surat tersebut ditulis dalam Bahasa Inggris. LSM  yang membuat surat, kata dia, bukan merupakan LSM nasional. “Mungkin LSM dari luar negeri atau LSM yang sebelumnya ikut membantu pencarian hilangnya Engeline,” lanjut dia.

Dikonfirmasi soal tanggal surat dan nama LSM, Edwin mengatakan tidak mengingatnya. Dia hanya menyatakan surat datang beberapa hari sebelum mayat Engeline ditemukan. Saat ini, pihaknya masih berupaya mencari kelengkapan surat tersebut.

Sebab, permintaan perlindungan tidak bisa ditindaklanjuti jika tidak disertai dengan keterangan jenis ancaman dan kronologis ancaman. “Jadi tidak diterangkan seperti apa ancamannya dan kronologisnya. Maka kami masih berupaya mencari kelengkapan dengan meminta tambahan informasi dari LSM itu,” tutur Edwin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika