REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana akan membangun sebuah perguruan tinggi Islam berskala internasional. Usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan dengan membangun perguruan tinggi Islam di Indonesia diharapkan dapat menjadi rujukan bagi negara lain untuk mempelajari ajaran dan nilai-nilai Islam.
"Pertemuan dengan Pak Wapres terkait dengan rencana kita mendirikan PT Islam berskala internasional. Indonesia semetinya juga memiliki sebuah PT berskala internasional yang mampu untuk menjadi salah satu model atau rujukan bagi dunia untuk mempelajari Islam dan bagaimana nilai-nilai Islam itu dapat terimplementasi dalam kehidupan keseharian," kata Lukman di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (17/6).
Indonesia, sambung Lukman, dinilai memiliki pengalaman dalam mengembangkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat yang majemuk. Menurut Lukman, nantinya perguruan tinggi Islam berskala internasional tersebut dikhususkan sebagai perguruan tinggi post-graduate atau yang menghasilkan lulusan S2 atau S3.
"Karena yang S1 biarlah menjadi konsentrasi PT Islam negeri yang ada sekarang ini, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Islam Negeri (UIN). Ide ini juga harus melibatkan banyak kalangan sehingga diperlukan persiapan yang matang," tambah dia.
Lebih lanjut, Kementerian Agama pun telah membentuk tim persiapan pembangunan yang melibatkan sejumlah tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh Islam sejak April lalu. Selain itu, Kemenag juga menggandeng sejumlah akademisi untuk mewujudkan PT ini.
Hingga saat ini, lokasi pembangunan masih belum ditentukan oleh tim persiapan pembangunan. Lukman juga memastikan anggaran pembangunan PT tersebut tidak akan menggunakan anggaran yang telah dialokasikan untuk PT Islam negeri. Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui besaran anggaran tersebut. "Karenanya harus dicarikan dari sumber lain," kata Lukman.
Oleh karena itu, sambung Lukman, Wapres JK pun tengah mempertimbangkan perlunya diterbitkan Keppres terkait anggaran sehingga dapat dialokasikan dalam APBN. Menurut Lukman, dalam merencanakan pembangunan perguruan tinggi tersebut, Wapres JK juga menekankan pentingnya mempersiapkan konsep yang matang baik dari sisi akademik maupun dari fisik bangunan.
"Harus dibuat konsepsi yang matang tentang bagaimana dari sisi akademik, misalnya disiplin keilmuan seperti apa yang akan dkembangkan," ucap dia.