Selasa 16 Jun 2015 12:45 WIB
Engeline Tewas

DPR: Polisi Harus Telusuri Motif Penyerahan Engeline ke Margriet

Rep: c36/ Red: Bilal Ramadhan
Angeline yang berfoto dengan ibu angkatnya, Margareth dan kakak angkatnya, Christina
Foto: Facebook
Angeline yang berfoto dengan ibu angkatnya, Margareth dan kakak angkatnya, Christina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anggota Komisi III DPR RI,  Sarifuddin Sudding, menilai motif penyerahan Engeline oleh ibu kandungnya, Hamidah, harus ditelusuri lebih lanjut. Pihaknya menyarankan agar pemeriksaan terhadap kedua orangtua kandung Engeline segera dilanjutkan.

“Harus ditelusuri mengapa Engeline sampai diserahkan kepada Margriet. Harus dicari dan dibuktikan motifnya, benar atau tidak hanya terkait ketidakmampuan membayar biaya persalinan seperti yang selama ini diungkapkan,” ujar Sarifuddin saat dihubungi ROL, Selasa (16/6).

Penelusuran penting dilakukan karena tidak menutup kemungkinan ada motif lain yang mendasari penyerahan Engeline terhadap Margriet saat masih bayi. Penelusuran juga penting untuk mengembangkan kasus ini  sehingga proses hukum bisa segera dituntaskan.

“Intinya, kedua orangtua kandung Engeline harus diperiksa lebih lanjut.  Aparat  sebaiknya tidak hanya fokus terhadap tersangka yang kini sudah ada. Buka berbagai kemungkinan untuk mencari motif-motif di balik penelantaran dan terbunuhnya Engeline,”  tambah Sarifuddin.

Diberitakan sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali memeriksa kedua orangtua kandung Engeline, Rosyidi dan Hamidah pada Senin (15/6). Keduanya diperiksa terkait kasus dugaan penelantaran anak dengan tersangka ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe.

Menurut kuasa hukum kedua orangtua kandung Engeline, Misyal B Ahmad,  penyidik memberikan 23 pertanyaan terhadap kedua kliennya. Seperti diketahui, adopsi terhadap Engeline disebabkan faktor ekonomi.  Kedua orangtua Engeline tidak mampu membayar biaya persalinan sebesar Rp800 ribu dan biaya perawatan sebesar Rp1 juta yang ditetapkan klinik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement