Selasa 16 Jun 2015 11:51 WIB

Pro Pembangunan Desa, Bupati Bantaeng Diapresiasi Marwan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Ist
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah daerah (pemda) yang memprioritaskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dialokasikan untuk pembangunan desa mendapat apresiasi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyebut, salah satu daerah yang mengalokasikan 90 persen APBD untuk desa adalah Kabupaten Bantaeng yang dipimpin Nurdin Abdullah.

"Ini merupakan contoh bagaimana peran pemerintah daerah juga penting untuk pembangunan desa," ujar Marwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/6).

Menurut Marwan, tanpa adanya peran dari pemerintah daerah, program pemerintah pusat untuk membangun dan memberdayakan sekitar 74 ribu desa di seluruh Indonesia tidak akan berjalan secara maksimal. "Jadi memang harus ada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan juga pengusaha untuk membangun desa," tandasnya.

Marwan menyatakan, salah satu faktor yang perlu diperhatikan, adalah persoalan infrastruktur di wilayah pedesaan. Pasalnya, hingga saat ini infratruktur masih menjadi masalah klasik di berbagai desa. "Masih banyak desa-desa terutama yang berada di wilayah daerah tertinggal yang akses jalan dan listrik masih belum memadai. Ini harus menjadi perhatian serius semua elemen untuk bersinergi memfasilitasi desa."

Sebagai informasi, sebanyak 50 kampung di Lebak, Banten, memperoleh bantuan pembangunan jaringan listrik baru melalui pembiayaan APBD Pemkab Lebak. Sebanyak 50 kampung yang mendapat jaringan listrik itu berada di 24 desa yang tersebar di 15 kecamatan.

Menurut Kepala Bidang Energi, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak, Omas, perkampungan yang belum tersentuh jaringan listrik itu terjadi karena berbagai faktor, antara lain keterbatasan anggaran daerah.

Letak geografi perkampungan yang perbukitan dan pegunungan juga menjadi hambatan dalam pembangunan jaringan listrik tersebut. Faktor lainya, kata dia, setiap tahun ada perkampungan baru. Namun demikian, pihaknya berkomitmen menargetkan sudah tidak ada lagi kampung yang tidak tersentuh jaringan listrik pada 2016 nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement