Senin 15 Jun 2015 14:06 WIB

Pesawat Malaysia Masuk Ambalat, Wapres: Indonesia Perlu Protes

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres JK memantau proses pencarian pesawat AirAsia di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wapres JK memantau proses pencarian pesawat AirAsia di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah akan menyelesaikan secara bersahabat, terkait persoalan masuknya kapal asing ke wilayah Indonesia. Namun, jika perlu Indonesia akan menyampaikan nota protes terkait hal ini.

"Ya kita selesaikan secara bersahabat dulu. Menyampaikan tentu pertanyaan kalau perlu protes, seperti itu," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (15/6).

Menurut dia, permasalahan ini sudah terjadi sejak dahulu. Pemerintah pun, sambung dia, selalu berupaya menyelesaikan persoalan ini. "Oleh karena itu, hasilnya adalah adanya perundingan perbatasan," kata JK.

Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) memberikan perhatian pada tindakan militer negara tetangga, yakni Malaysia. Sebab, pesawat Malaysia diduga masuk dan melanggar perbatasan dengan Kalimantan, Blok Ambalat. Tercatat, hingga saat ini sudah sembilan kali pesawat perang milik Malaysia tersebut masuk ke wilayah udara Indonesia tanpa adanya izin.

Komandan Lanud Tarakan, Letkol Penerbang Tiopan Hutapea, mengatakan adanya pesawat asing yang memasuki wilayah udara Ambalat dan terpantau Satuan Radar 225 Kosek II, Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara. ‎Menurut komandan satuan radar Mayor Lek M Suarna, pelanggaran wilayah di perbatasan sering kali dilakukan pesawat Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement