Kamis 11 Jun 2015 10:45 WIB
Engeline Tewas

Kasus Engeline, Ada Pembohongan Publik

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Angeline, korban pembunuhan.
Foto: Twitter
Angeline, korban pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani, menilai pembohongan publik yang dilakukan tersangka dan pihak-pihak terkait dalam kasus Angeline harus mendapat perhatian khusus dari aparat kepolisian. Kepolisian diminta serius melakukan penyelidikan terhadap beberapa pihak di luar tersangka dan saksi, yang berpeluang ikut terlibat dalam pembunuhan bocah delapan tahun tersebut.

"Kasus ini sangat serius, sebab jelas ada kekerasan terhadap anak. Kekerasan disertai dengan pembohongan publik yang dilakukan keluarga. Keluarga juga serius menutupi kasus ini karena sudah menjauhkan Angeline dari jangkauan pihak yang berwenang, baik pihak kementerian ataupun komisi perlindungan anak," ujar Arsul saat dihubungi ROL, Kamis (11/6).

Arsul menyarankan aparat kepolisian tidak hanya terfokus kepada tersangka Agustinus Tai Hamdamai dan tujuh saksi lain dalam kasus Angeline. Kepolisian diharapkan mampu mengembangkan sudut pandang lain dalam mengusut kasus ini.

“Kesan yang ada sekarang, kasus ini hanya fokus terhadap tersangka ataupun saksi. Padahal, jika melihat rentetan fakta sejak Angeline hilang, ada akun media sosial yang sengaja dibuat hingga Angeline ditemukan di belakang rumah sendiri, bisa diduga fakta kasus ini tidak sederhana,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, penyidik Polresta Denpasar telah menetapkan Agustinus Tai Hamdami sebagai tersangka pembunuhan Angeline (8). Berdasarkan pengakuan Agus, dia menghabisi Angeline untuk menghilangkan jejak. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement