REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI mendapat kelebihan uang senilai Rp 400 miliar dari pinjaman Bank Dunia terkait program JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative) atau proyek pengerukan 13 sungai.
Hal tersebut diakui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dalam rapat bersama Tim World Bank perihal melaporkan perkembangan dan progres pelaksanaan Program JEDI, Selasa (9/6). "Dolar terjadi apresiasi begitu tinggi, pinjaman JEDI kita kan jadi kelebihan duit Rp 400 miliar lebih," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/6).
Ia mengatakan, kelebihan uang tersebut dapat digunakan untuk meneruskan program DKI yang lainnya. Diantaranya dialokasikan untuk pembuatan tanggul maupun pendalaman kali Cideng.
"Saya bilang bisa beresin tanggul aja sekalian. Tanggul total sampai Rp 3 triliun lebih," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Pemerintah Pusat melakukan kerjasama dengan Tim World Bank perihal Program JEDI.
Pemprov DKI Jakarta mendapatkan jatah tiga paket yang harus dikerjakan diantaranya paket satu, empat, dan tujuh. Sementara sisanya akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Adapun paket satu terdiri dari Kali Ciliwung dan Waduk Melati meliputi Kali Gresik dan Kali Cideng Hulu. Sedangkan Paket empat, yakni Kali Sentiong Sunter, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur 3. Kemudian paket tujuh diantaranya Kali Grogol Sekretaris, Kali Jelakeng, Kali Pakin, Kali Besar, dan Keli Krukut Cideng.