REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Sederhana, Bandung, Senin (8/6). Dalam sidak yang juga diikuti Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jabar ini, dilakukan penyisiran terhadap sejumlah komoditas pangan pokok. Sekaligus, memastikan stok aman.
Heryawan mengatakan, ketersediaan dan harga pangan di Jawa Barat hingga saat ini tergolong aman. Bahkan, stok pangan di Jabar diklaim mencukupi hingga lima bulan ke depan.
Stok sejumlah pangan, kata dia, saat ini melimpah karena akan dan telah memasuki masa panen. Bahkan, menurutnya, terdapat komoditas yang ketersediaannya melebihi jumlah kebutuhan.
Sehingga, Heryawan meminta pemerintah pusat menghentikan impor komoditas tersebut.
"Mudah-mudahan dari awal sampai akhir masih terus stabil, karena banyak persediaan. Tidak perlu impor," katanya.
Hal positif ini, kata dia, menjadikan harga di pasaran stabil. Berdasarkan sidak tersebut, relatif tidak ada kenaikan harga signifikan meski saat ini memasuki bulan puasa.
"Beras aman, stabil. (Kualitas) paling rendah 9 ribu (rupiah), paling tinggi 13 ribu (rupiah). Sama dengan prediksi kita," kata Heryawan.
Harga stabil pun, kata dia, terlihat pada cabai, minyak goreng, telur, dan daging. Sementara itu, meski stok pangan mencukupi, Heryawan mengimbau masyarakat agar tidak meningkatkan konsumsi pangan.
Terlebih, dalam waktu dekat ini akan memasuki awal bulan puasa. Seharusnya, konsumsi pangan warga bisa berkurang. Masyarakat, seharuanya jangan ada perubaan perilaku konsumsi berlebihan di puasa ini. "Perilaku sedekah dan ibadah harus berubah, harus meningkat," katanya.
Dikatakan Heryawan, selain harga dan ketersediaan pangan yang stabil, alur distribusi logistik ini pun tidak mengalami kendala. Ketersediaan pangan merata di semua daerah.
Sementara menurut Ketua Komisi II DPRD Jabar Ridho Budiman Utama, pemerintah harus terus melakukan pengawasan. Bahkan, akan lebih baik jika pemerintah melakukan intervensi terhadap harga sejumlah bahan pangan.
Selain untuk menjaga inflasi, kata dia, langkah ini pun tepat untuk menjamin kebutuhan warga akan sejumlah pangan. "Harusnya bisa dikendalikan, terutama ketika kita menginginkan masyarakat bisa tetap mengonsumsi protein," kata Ridho yang turut hadir dalam sidak tersebut.
Ridho mengatakan, intervensi pemerintah ini sangat penting mengingat selalu adanya oknum yang menaikkan harga tidak wajar. "Pengendalian itu penting. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengendalikan (harga)," kata Ridho seraya menyebut perlu adanya regulasi jelas yang memuat aturan beserta sanksinya.
Ridho mengatakan, untuk menekan kenaikkan harga, pemerintah harus mengumumkan harga wajar dari setiap komoditas pangan secara berkala. Hal ini telah dilakukan sejumlah negara lain.
Menurutnya, pengumuman harga ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, terlebih saat ini perkembangan media sosial semakin pesat. "Dulu pernah, di RRI. Harusnya sekarang juga, jadi ada informasi pasar secara continue," katanya.