REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Wali Kota Malang Mochamad Anton meresmikan Mall Dinoyo City dan Pasar Terpadu Dinoyo. Namun, hal ini disesalkan kalangan pedagang pasar.
Koordinator pedagang, Sabil El Ahsan, menegaskan, sikap Anton seperti meniadakan polemik antar pedagang dan investor yang saat ini sedang terjadi.
“Yang jelas pedagang kecewa, tidak seharusnya walikota meresmikan sesuatu yang masih menjadi polemik,” tegas Sabil, Ahad (7/6).
Ia mengatakan, Anton gagal mewujudkan misi ‘Peduli Wong Cilik’. Lantaran dengan memberi restu terhadap bangunan pasar tradisional yang belum jadi, Anton dinilai tidak memahami akar permasalahan.
“Bangunan pasar tidak sesuai, hasil sidak dewan juga membenarkan itu, ada rekomendasi pula, kenapa wali kota masih saja meresmikan? Ini sangat menyayat hati pedagang,” kata Sabil.
Anton hari ini meresmikan Mall Dinoyo City dan Pasar Terpadu Dinoyo, sebagai wahana belanja baru bagi warga.
Namun, usai meresmikan dan menandatangani prasasti bangunan, Anton hanya melihat kondisi mall, tanpa mengintip kondisi pasar tradisional.
Direktur Operasional PT Citra Gading Asritama Jufri Nas mengaku, sudah meminta agar Anton meninjau lokasi pasar, namun, karena banyaknya agenda sang wali kota, hal itu urung dilakukan.
“Kami sudah berbisik agar beliau mengunjungi pasar, namun karena beliau banyak kunjungan, rencana itu tidak jadi,” kata Jufri.