REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jelang Ramadhan, harga sembilan bahan pokok (sembako), di sejumlah pasar tradisional Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengalami kenaikan. Kenaikan bisa mencapai 50 persen dari harga sebelumnya.
"Naiknya bisa setengah lebih dari harga lama karena sudah beberapa pekan ini permintaan konsumen meningkat," kata pedagang sembako Pasar Jatiasih, Nadih (33) di Bekasi, Ahad (7/6).
Menurutnya, kenaikan itu saat ini terjadi pada harga cabai rawit yang biasanya Rp 15 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 21 ribu-Rp 25 ribu per kilogramnya. "Kalau cabai rawit tergantung kualitasnya, tapi yang pasti naik harganya," katanya.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam ras yang biasanya Rp 20 ribu, kini naik menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Hal senada juga diungkapkan Sumi (31 tahun) pedagang ayam potong di Pasar Jatiasih.
"Sebelumnya harga ayam potong Rp28 ribu per ekor, tapi sejak sepakan lalu sudah naik menjadi Rp32 ribu per ekornya," katanya.
Menurut dia, kenaikan harga ayam tersebut diperkirakan akibat momentum menjelang puasa, sebab pasokan dari daerah penghasil di Sukabumi, Jawa Barat, lancar. "Kelihatannya harganya akan terus mengalami kenaikan sampai Lebaran nanti. Ini sudah biasa setiap tahun," katanya.
Tetapi, kata dia, tidak ada pelanggan yang beralih ke komoditas lain meski harga ayam meningkat. "Alhamdulillah, pembelinya ada saja, walau ada beberapa juga yang protes," katanya.