Selasa 02 Jun 2015 16:33 WIB

Antisipasi Ancaman Laut Cina Selatan, Status Lanud Ranai Ditingkatkan

Rep: reja irfa widodo/ Red: Ani Nursalikah
Lanud Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: tni-au.mil.id
Lanud Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antisipasi terus dilakukan TNI dalam upaya mengatasi ancaman dari luar, termasuk potensi ancaman lantaran meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.

TNI AU berencana meningkatkan status Pangkalan Udara (Lanud) Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Status Lanud Ranai akan ditingkatkan dari status C menjadi status B.

Lanud Ranai yang berada di bawah kendali Komando Operasi Angkatan Udara I ini, memang menjadi salah satu Lanud yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan dan berada di wilayah terdepan NKRI. Kenaikan status ini diharapkan bisa mendukung operasi-operasi udara dan latihan untuk pengamanan wilayah udara NKRI.

"Sementara ini tengah dipersiapkan (Lanud Ranai) menjadi tipe B dan menjadi pangkalan yang siap operasi," kata Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops AU) I Marsekal Muda TNI A Dwi Putranto kepada wartawan di Makoops AU I, Selasa (2/6).

Peningkatan status ini akan diikuti dengan penambahan Alat Utama Sisten Senjata (Alutsista) seperti penambahan satu skuadron pesawat tempur, pemambahan infrastruktur pendukung seperti memperpanjang landasan pacu. Ada pula penempatan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.

Selain itu, jika statusnya sudah ditingkatkan, Lanud Ranai akan dipimpin seorang Kolonel, bukan lagi Letkol. Tidak hanya itu, jika infrastruktur pendukung sudah terpasang maka akan ada penempatan pesawat tempur secara bergantian dari Lanud lainnya, seperti F-16 dari Pekanbaru dan Hawk 109 dan 209 dari Pontianak dan Riau akan dikirim bergantian ke Ranai.

Rencananya, pesawat tempur itu akan melakukan patroli di Ranai selama tiga pekan sekali. "Kami bisa hadirkan kekuatan udara yang bisa digunakan setiap saat," ujar Dwi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement