REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menanggapi santai isu yang menuding Sudirman telah menerima bentuk gratifikasi dengan menggunakan pesawat carteran yang ongkosnya dibebankan kepada Pertamina Energy Trading Limited atau Petral.
Tudingan ini merujuk pada perjalanan Sudirman dari sebuah acara di Singapura menuju Aceh, beberapa waktu yang lalu. "Sebetulnya sih saya menggunakan transportasi ini fungsional saja. Tapi kalau hari itu mesti balik kadang kadang disiapkan helikopter. Menteri rada penting dong waktunya. Jadi bagaimana agar semua kegiatan bisa tercapai," jelas Sudirman, Selasa (2/6).
Sudirman melanjutkan, dalam melakukan perjalanan dinas dengan durasi terbang 2 hingga 3 jam dirinya terbiasa menggunakan pesawat kelas ekonomi. Sedangkan apabila durasi tebang mencapai 10 jam, dengan jadwal yang padat, dirinya meminta menggunakan pesawat kelas bisnis agar bisa istirahat maksimal di atas pesawat.
Mengenai urusannya di Singapura, Sudirman mengakui ada agenda 2 hari di sana dengan Pertamina. Saat agenda berjalan, dirinya mengaku diminta untuk menemani Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Lhokseumawe, Aceh.
Karena dirinya harus berangkat pukul 3 pagi menuju Aceh, Sudirman mengaku mau tidak mau harus berusaha mencari cara agar bisa berangkat di saat tidak ada pesawat reguler menuju Aceh sepagi itu.
Sudirman sendiri sempat mengaku kecewa karena hal ini diributkan. Dia sendiri mengaku sudah sering memakai pesawat carter saat melakukan perjalanan dinas. Sudirman meminta untuk tidak memperpanjang kemelut mengenai gratifikasi yang katanya, dia terima.
"Tapi untuk apa sih ribut soal beginian. Namanya pekerjaan. Yang butuh waktunya ya biasa saja. Tidak usah diperpanjang. Dan anda nulis begini makin ketahuan orang, orang lagi kerja tapi kok diributin dengan hal hal kecil," lanjut Sudirman.
"Catat ya, saya besok pagi ke Cirebon. Naik kereta. Tuh kalau mau diberitakan. Besok malam atau selasa pagi ke Wina OPEC naik Emirates Business Class. Hahaha," kata Sudirman kepada awak media.