REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memastikan pemerintah akan terus mengupayakan pengendalian harga komoditas pangan. Terutama menjelang puasa ini, kata dia, agar target inflasi sebesar lima persen tercapai pada akhir 2015.
"Kita akan menjaga selama lebaran dan puasa, supaya tarif inflasinya lebih terkontrol. Jadi barang-barang yang potensial (menimbulkan) inflasi harus dijaga betul (harganya)," katanya di Jakarta, Senin (1/6) malam.
Sofyan mengatakan, upaya menjaga inflasi harga bergejolak atau volatile food dengan menyiagakan pasokan, akan menjadi fokus pemerintah. Apalagi komponen bahan makanan tersebut menjadi penyumbang utama inflasi Mei 2015.
"Produk volatile memang betul menjadi masalah, beberapa produk vulnerable terhadap inflasi, seperti cabai merah, bawang merah dan daging ayam. Yang paling penting beras kita kontrol dan masih seperti yang kita harapkan," ujarnya.
Selain itu, ia mengharapkan adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat agar laju inflasi nasional tidak bergejolak. Ini karena ketiadaan pasokan bahan makanan menjelang pertengahan tahun.
"Kemarin Presiden dalam rapat TPID telah meminta supaya setiap pemerintah kabupaten kota untuk peduli dengan pengendalian inflasi karena kalau tidak terkontrol daya beli masyarakat akan berkurang," katanya.