REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melakukan kunjungan ke tiga pabrik MAPNA Grup di dekat Ibukota Iran, Teheran. Sudirman melakukan penjajakan beragam kemungkinan kerjasama ekonomi dalam hubungan bilateral, khususnya dalam mewujudkan pembangunan pembangkit listrik 35 Gigawatt dalam lima tahun ke depan.
Kunjungan itu dilakukan Sudirman Said di sela acara bilateral "The 11th Joint Economic Cooperation Commission of Iran and Indonesia" yang merupakan bagian dari agenda "Joint Economic Cooperation Commission", di Teheran, Iran.
”Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas persoalan energi di Indonesia, saya perlu untuk mengeksplorasi kemampuan Iran dan juga kesempatan untuk bekerja sama di masa depan. Saya memahami bahwa perusahaan ini (MAPNA Group) sudah bekerja di Indonesia dan saya pikir kami memiliki kesempatan untuk memperluas kerjasama," ujar Sudirman Said dalam keterangan tertulis yang diterima Republika Online (ROL), Kamis (28/5).
MAPNA Group merupakan konglomerat perusahaan industri yang merupakan gabungan dari MAPNA sebagai induk perusahaan dan anak perusahaan MAPNA yang berkecimpung di bidang kelistrikan, sektor energi dan transportasi sebagai kontraktor proyek, pabrikan peralatan (yaitu boiler, turbin uap dan gas, generator listrik dan peralatan terkait lainnya) serta investor.
Pabrik pertama yang dikunjungi adalah MAPNA Turbine Engineering and Manufacturing Co. yang biasa disebut TUGA. Pabrik ini adalah salah satu pabrik yang merupakan produsen pembangkit listrik utama sekaligus peralatan minyak dan gas. TUGA memproduksi gas dan turbin uap serta gas alam turbo-kompresor yang memanfaatkan proses industri dan mesin-mesin yang rumit.
Perusahaan kedua adalah MAPNA Turbine Blade Engineering and Manufacturing Co. (PARTO). Pabrik tersebut memproduksi beragam tipe hot section blades dan suku cadang untuk berbagai tipe turbin gas.
Terakhir adalah pabrik MAPNA Generator Engineering and Manufacturing Co. (PARS). Pabrik tersebut merupakan produsen power-generators untuk pembangkit listrik termal dan hidro. Tak hanya itu, PARS juga yang bertanggung jawab dalam produksi 2,5 Megawatt wind turbine blade, hub dan nacelle.
“Pabrik MAPNA sangat mengesankan, sangat bersih, sangat rapi dan terorganisir dengan baik dan saya bisa berasumsi bahwa produksi yang dihasilkan berada pada kualitas yang sangat tinggi, terutama mengingat sejarah perusahaan yang telah bekerja sama dengan penyedia teknologi kelas dunia, saya pikir ini adalah salah satu pabrik yang paling mengesankan yang telah saya kunjungi,” ungkap Sudirman Said.
Secara umum ia melihat MAPNA Group telah memiliki persyaratan yang baik sehingga bisa mendapat kesempatan tersebut.
"Kami mengajak MAPNA tidak hanya untuk menyediakan produk tetapi juga untuk bekerja sama dengan