Senin 25 May 2015 17:15 WIB
Golkar Pecah

Ical Dituding Penyebab Gagalnya Islah Golkar

Rep: C93/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (tengah).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aburizal Bakrie dinilai selalu menolak islah dan merasa paling benar pada forum-forum islah Partai Golkar. Karenanya, sebagai pemegang SK dari Negara, Golkar versi Munas Ancol akan menjalankan roda organisasi, termasuk persiapan pilkada serentak.

Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, islah internal gagal karena sikap Ical. Golkar versi Munas Ancol punm, katanya, akan menjalankan roda organisasi, seperti surat rekomendasi organisasi untuk Pilkada, akan ditandatangani Agung Laksono sebagai Ketum dan Zainudin Amali sebagai Sekjen.

“Mengenai siapa calon yang diusung Golkar, acuannya adalah islah sesuai amanat Majelis Partai Golkar (MPG). Yaitu penjaringan secara selektif dari setiap Kader sesuai prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT) tanpa melihat kubu-kubuan lagi. Karena itulah makna Islah dari MPG, soliditas dan kesetiakawanan internal Golkar,” kata Agun pada rilis yang diterima Republika, Senin (25/5).

 

Agun mengatakan, perlu kesadaran kolektif dan kejujuran diri dari setiap kader, jika perselisihan internal kepengurusan ini sudah selesai di MPG. “Kita sebagai Kader partai saat ini harus memiliki kesadaran akan rasa tanggung jawab merawat dan menjaga kehidupan partai agar tetap Demokratis, bersih dari Oligarki dan Otoriter, sehingga Golkar tetap besar dan bisa kita wariskan kepada generasi berikutnya,” tambah dia.

 

Ketua Umum Partai Golkar Kubu Munas Bali, Aburizal Bakrie baru saja melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla untuk membicarakan kemungkinan islah. Agar partai penguasa orde baru ini dapat ikut Pilkada. Pada pertemuan tersebut, Ical menyebut pihaknya siap bekerja sama dengan kubu Agung untuk menyongsong pilkada serentak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement