Kamis 21 May 2015 14:38 WIB

Gerindra: Jangan Kirim 'Sampah' Jadi Komisioner KPK

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Partai Gerindra
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim panitia seleksi (pansel) KPK yang sudah resmi diumumkan Presiden Joko Widodo diharapkan belajar dari kesalahan penyeleksi komisioner di masa lalu. Ini dimaksudkan untuk menghindari masalah-masalah yang akan menimpa KPK di kemudian hari.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Juanidi Mahesa mengingatkan para anggota pansel ini agar bisa menyaring orang-orang yang berkompeten untuk jadi pimpinan KPK. Tidak lagi menunjuk orang-orang yang salah seperti kesalahan dulu.

"Saya harapkan pansel ini bisa lebih teliti dalam memilih. Jangan lagi kirim sampah-sampah jadi komisioner," kata Desmond kepada Republika, Kamis (21/5).

Ia mengatakan pimpinan lembaga anti korupsi yang dibentuk era Presiden Megawati Soekarnoputri sebelumnya adalah sampah-sampah yang ternyata memiliki latar belakang yang buruk. Ia menyebut komisioner KPK terdahulu seperti Bambang Widjajanto, Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja sebagai orang-orang yang seharusnya tidak layak jadi pemimpin lembaga independen tersebut.

Oleh karena itu ia berharap srikandi pansel ini bisa bekerja lebih teliti dan obyektif untuk meningkatkan kemajuan KPK. Terutama dalam melihat rekam jejak para calon sehingga tidak ada kasus yang kemudian terangkat ketika mereka menjadi komisioner.

Politikus Partai Gerindra ini juga mengungkapkan pilihan-pilihan presiden ini sudah sepantasnya diapresiasi. Semoga saja betul-betul bisa menemukan petinggi KPK yang memiliki kompetensi unggul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement