Rabu 20 May 2015 19:21 WIB
Beras plastik

Peredaran 'Beras Plastik' Membuat Ibu-Ibu di Purwakarta Resah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bayu Hermawan
Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ibu-ibu rumah tangga di Purwakarta, Jabar, mengaku resah terkait dengan peredaran beras sintetis.

Peredaran beras berbahaya itu seharusnya segera dihentikan. Karena, ibu-ibu tak bisa membedakan antara beras sintetis dengan beras asli. Apalagi, bila kondisinya telah di oplos oleh pedagang.

Ria Purnama (26 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, mengatakan, sebaiknya pemerintah segera bertindak.

Supaya, peredaran beras sintetis itu bisa segera dihentikan. Sebab, kalau dibiarkan maka peredaran beras palsu ini akan meresahkan.

"Jadi harus ekstra hati-hati bila beli beras," ujarnya kepada Republika, Rabu (20/5). 

Dian Munandar (28 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan Purwakarta, mengaku, meskipun di Purwakarta belum ditemukan beras sintetis, tapi masyarakat harus waspada. Sebab, beras merupakan makanan pokok. Kalau berasnya berbahaya, maka akan berdampak pada kesehatan.

"Beras sintetis sangat menakutkan. Apalagi, kalau sampai dimakan oleh anak-anak," ujarnya.

Sementara itu, Dinas UKM Koperasi Perdagangan dan Industri Kabupaten Purwakarta, mengawasi peredaran beras sintetis. Meskipun, sampai saat ini beras asal Tiongkok itu belum ditemukan di wilayah ini.

"Kita akan tingkatkan pengawasan. Bahkan, akan melakukan sidak ke pedagang beras," ujar Kabid Perdagangan Dinas UKM Koperasi Perdagangan dan Industri Kabupaten Purwakarta, Iis Sugiharti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement