REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bulog Cabang Subang menerima laporan adanya temuan beras bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang diduga bercampur dengan biji plastik di Kabupaten Purwakarta. Laporan ini diadukan salah seorang warga yang menjadi penerima manfaat PKH.
Pimpinan Bulog Cabang Subang yant juga menangani Kabupaten Purwakarta, Mita Aryani mengonfirmasi adanya laporan yang masuk yang mengeluhkan temuan beras PKH bercampur biji yang diduga plastik. Pihaknya pun langsung menelusuri perihal temuan tersebut untuk dilakukan penyelidikan.
“Kami sudah menerima laporan tersebut. Saat ini kami dan Kejaksaan Negeri Purwakarta masih menelusuri laporan tersebut,” kata Mita saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (30/9).
Mita mengatakan Bulog menjadi pihak yang ditugaskan Kementerian Sosial menyediakan beras yang akan disalurkan untuk penerima manfaat program PKH. Sementara untuk penyaluran langsung kepada masyarakat, ditunjuk pihak yang menjadi transporter dalam hal ini adalah PT Bhanda Ghara Reksa (BGR).
Mita meyakinkan beras yang disediakan oleh Bulog sudah sesuai dengan standar dan kualitas yang ditentukan sebagai bantuan kepada masyarakat. Pihaknya bahkan sudah mengecek hingga ke gudang Bulog sebelum disalurkan oleh PT BGR.
“Kami menyediakan beras yang sudah sesuai dengan ketentuan. Karena beras yang kami salurkan sudah kita siapkan nggak dadakan. Jadi memang sudah kita siapkan sudah kita olah kita perbaiki kualitas sebelum disalurkan,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, bersama Kejari Purwakarta pihaknya masih menyelidiki perihal beras bercampur biji plastik yang dilaporkan tersebut. Bulog dan Kejari juga sudah mendatangi warga yang menjdi penerima manfaat tersebut untuk memperoleh keterangan lebih lengkap dan melihat fisik beras dalam karung 15 kilogram tersebut.
“Kami masih selidiki karena memang setelah kita konfirmasi ke penerima manfaat lainnya di sekitarnya tidak ada yang seperti itu. Hanya pelapor saja, itu pun hanya satu karung saja yang seperti itu,” ujarnya.
Ia mengaku beras yang dilaporkan itu langsung diganti dengan beras sesuai kualitas untuk bantuan PKH. Dalam program bantuan ini diakuinya memang jika penerima manfaat menemukan beras bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan baik kualitas dan kuantitas maka boleh melaporkan untuk dilakukan penggantian. Sejauh ini dikatakannya baru satu kasus ini yang dilaporkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Purwakarta Asep Surya mengakui juga sudah menerima laporan adanya temuan beras PKH bercampur plastik. Menurut Asep bantuan ini merupakan program Kemensos yang disediakan oleh Bulog namun tidak melalui Dinsos Kabupaten untuk penyalurannya.
Sebelumnya ditemukan laporan warga di Desa Parakanlima Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta yang mengaku beras bantuan PKH tercampur dengan benda diduga biji plastik. Beras bantuan dalam karung 15 kilogram juga disebut kondisinya tidak layak karena berbau dan kuning bercampur batu kecil.