REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah ruas jalan di Kota Bekasi, Jawa Barat belum tersentuh penerangan jalan umum (PJU). Bahkan, ketika malam tiba beberapa ruas jalan gelap karena sejumlah alasan.
PJU yang terpasang beberapa di antaranya tidak menyala. Sejumlah PJU juga tertutup ranting-ranting pohon sehingga pancaran lampu tidak maksimal. Kendala lain jarak antara PJU satu dengan yang lain terlalu jauh.
Kabid PJU Kota Bekasi, Karya Sukmaja, mengungkapkan, setidaknya dibutuhkan 100 ribu PJU di kota satelit tersebut. Sebab idealnya per 30-40 kilometer harus ada PJU tersebut. “Namun, untuk mengetahui jumlah ruas jalan di Kota Bekasi kita harus ke Dinas Pekerjan Umum (PU) dulu. Karena saya belum dapat data yang akurat terkait dengan jumlah jalan di Kota Bekasi. Jika ada data kita bisa menentukan berapa besar kebutuhan anggaran untuk PJU,” kata Karya kepada ROL, Selasa (19/5).
Selain itu, Karya mengatakan di Pemerintah Kota Bekasi sudah merencanakan tahun ini akan memasang PJU di 1.016 titik yang tersebar di 12 kecamatan atau empat zona. Dalam satu zona tersebut terdiri dari tiga kecamatan.
Ia mengungkapkan, program ini menelan biaya Rp 1,3 miliar per zona. “Tapi itu kurang, Rp 1,3 miliar itu dikit. Dari segi keuangan sangat terbatas, sangat kurang, jadi tidak dapat terpenuhi semua, bertahap,“ ucap Karya.
Ditemui terpisah, anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi, Sholihin mengatakan PJU di Kota Bekasi sangat kurang. Minimnya PJU menurutnya bisa memperbesar kemungkinan terjadinya aksi kejahatan, seperti begal motor.
“Kalau tidak ada angaran ya angarkan. Makanya saya menghimbau kepada Dinas Pertamanan Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) untuk tangap dan proaktif jangan menunggu respon masyarakat. Karena pemerintah berkewajiban juga memberi rasa aman, saya rasa DPPPJU yang sekarang kurang tangap,” jelas Sholihin.