REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo yang masih menjabat sebagai Anggota DPR dari Fraksi PDIP memperlihatkan bahwa ada kelalaian dari partai tersebut. Hal tersebut diakui oleh Pengamat Politik Charta Politika, Yunarto Wijaya karena menurutnya hal tersebut juga membuktikan bahwa PDIP lemah dalam mengontrol kinerja anggota DPR nya.
“Seharusnya kan partai bisa fokus menangani hal tersebut dilihat dari ada dua bangku kosong yang wakili partainya di DPR,” ungkap Yunarto kepada ROL, Jumat (15/5). Menurutnya, proses Pergantian Antar Waktu (PAW) harusnya bisa cepat dilakukan karena mereka menjadi tidak bisa menjalankan fungsi sebagai DPR nya kembali.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika hal tersebut berlangsung lebih lama lagi akan mengakibatkan kepada tidak seimbangnya kinerja PDIP. “Bayangkan, jika ada jabatan kosong seperti itu bagaimana mereka bisa menyalurkan aspirasi rakyat?” ungkap Yunarto.
“Selain itu, bagaimana mereka juga bisa melaporkan kinerja anggota DPR nya kepada publik? Posisinya saja kosong kan, menurut saya PDIP dalam menanggapi hal tersebut sangatlah lamban,” jelas Yunarto.
Oleh karena itu, Yunarto menganggap permasalahan PDIP tersebut tak hanya mengenai proses PAW yang lambat. Menurutnya, ini merupakan permasalahan keseluruhan terhadap mekanisme kontrol partai kepada anggota DPR nya dan ini bisa menjadi koreksi juga terhadap partai lain jika mengalami kasus yang sama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
