Sabtu 09 May 2015 13:17 WIB

Ini Kritik yang Membuat Ridwan Kamil Kecewa

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Ridwan Kamil
Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merasa kecewa usahanya untuk menyukseskan puncak peringatan Konferensi Asia Afrika dianggap sebagai sebuah pencitraan. Padahal, Ridwan hanya berharap agar peringatan tersebut dapat berjalan dengan memuaskan.

"Ngebelain harga diri saya dikorbankan untuk jaminan kontraktor, tugas dari Presiden saya laksanakan, eh disebut panggung pencitraan," ujar Ridwan kecewa saat ditemui di Pendopo Jalan Dalem Kaum, Jumat malam (8/5).

Wali Kota Bandung ini juga menepis tegas isu yang menyatakan ia menggunakan 'tim khusus' untuk upaya pencitraan selama KAA. Ridwan menyatakan selama ini ia sendiri yang mengunggah kabar mengenai KAA di media sosial. Foto-foto yang ia unggah di sosial media pribadinya pun merupakan miliknya sendiri.

"Fitnah itu," terang Ridwan.

Ridwan sendiri menyatakan sangat terbuka dan senang jika mendapatkan kritik. Hanya saja, ia ingin kritik yang ditujukan kepadanya berbasis fakta dan data.

Beberapa kritikan yang ia terima tanpa bukti ialah mengenai tim lelang. Ada kritik yang menyatakan bahwa tim lelang Kota Bandung tidak jelas. Padahal, lanjut Ridwan, dalam tim tersebut banyak yang berasal dari Universitas Padjadjaran.

Kritik lain yang tidak berdasar, lanjut Ridwan, ialah kritik yang menyatakan ia hanya membangun pusat Kota Bandung. Padahal dalam kenyataannya, saat ini ada beberapa proyek pembangunan untuk memajukan bagian lain di Kota Bandung. Salah satunya, Alun-Alun Ujung Berung akan segera diresmikan Pemerintah Kota Bandung bulan depan.

Selain itu, Km 14 juga baru saja selesai proses pelelangan dengan kontraktor. Program Teknopolis di kawasan Gedebage yang ditargetkan akan menjadikan kawasan tersebut 'pusat kota' kedua juga telah dilaunching. Beberapa proyek lainnya, lanjut Ridwan juga sedang berlangsung.

"Tapi kalau kritikannya berbasis fakta silahkan. Karena namanya juga saya mengelola urusan publik, jadi pasti masukan itu penting," jelas Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement