REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi Atty Suharti menyatakan pengembangan "Technopark" dalam program pengembangan 100 taman Sains dan Teknologi Indonesia di Cimahi dapat mendongkrak industri kreatif yakni animasi, olahan pangan, tekstil dan kerajinan.
"Technopark Cimahi diharapkan dapat mendongkrak industri kreatif dengan klasternya, terutama animasi, olahan pangan," kata Atty usai menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan "Technopark" Pemerintah Kota Cimahi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI di Cimahi, Kamis (7/5).
Ia berharap, pengembangan dan pembangunan "Technopark" di Kota Cimahi itu dampaknya mendorong laju ekonomi daerah dan mensejahterakan masyarakat.
Upaya mewujudkan harapan itu, Atty mengajak semua pihak terutama para pengusaha untuk komitmen membangun daerah. "Saya yakin dengan semangat kebersamaan ini bisa terwujud di pertengahan tahun 2016," katanya.
Ia menambahkan, program kerjasama dengan BPPT RI merupakanprogram dari perwujudan visi dan misi Presiden Indonesia Joko widodo yaitu Nawa Cita ke-6 yang berisikan tentang niatan untuk membangun sejumlah sains dan teknologi di daerah.
Untuk pembangunan program tersebut, kata Atty, BPPT telah memberi anggaran sebesar Rp6 miliar, dan Pemkot Cimahi menganggarkan Rp3 miliar.
"Pemerintah Kota Cimahi menargetkan 'Technopark' bisa dibangun secepatnya agar bisa terlihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Atty.
Ikuti Whatsapp Channel Republika